Minggu, 31 Januari 2016

blogger competition Aser Liquid z320

Dengan acer liquid z320, anak senang, orang tua tenang, kantong aman!
Smartphone kini bukan barang yang asing lagi untuk kita gunakan. Kelebihan yang dimiliki tidak hanya dapat memudahkan orang dewasa dalam bekerja. Lebih dari itu, hadirnya selular pintar ini tak heran juga dimanfaatkan bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Tuntutan akan keadaan yang mengharuskan para anak ini dapat memiliki akses mudah untuk mendapatkan informasi bermanfaat. Apalagi dengan diterapkannya kurikulum 2013 yang memusatkan pembelajaran pada siswa, dan guru hanya sebagai fasilitator. Oleh sebab itu, mau tidak mau siswa harus aktif mencari apa saja yang berkaitan dengan pembelajaran. Memang mencari informasi lebih mudah dengan menggunakan internet lewat smartphone. Dari sini dapat kita lihat betapa bermanfaatnya smartphone bagi kehidupan orang dewasa dengan berbagai tingkatan usia, hingga anak-anak.
Ada kelebihan pasti juga tidak lepas dengan kekurangan. Seiring dengan bebasnya penggunaan smartphone pada anak-anak, semakin banyak kasus yang menyangkut usia-usia tersebut. tentunya yaitu kasus kriminal, pornografi dan tidak selayaknya dipahami oleh anak-anak. 
Tidak seperti smartphone lainnya, kini ada teknologi canggih yang dipersembahkan oleh Acer Indonesia. Jika pada umumnya mengakses media sosial atau internet, tanpa sengaja anda disuguhkan dengan konten atau situs dewasa yang tidak bertanggung jawab. Namun produk baru Acer yaitu acer liquid z320, memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh smartphone pada umumnya. Kenapa bisa demikan? Seperti apa smartphone tipe ini? Mari kita baca artikel ini hingga akhir.
acer-liquid-z320-dts-audio-sound
Smartphone Acer memang sudah tidak asing lagi, namun untuk tipe acer liquid z320 ini sudah seharusnya menjadi pilihan bagi ibu yang hendak memilih smartphone tepat bagi anak-anak. jika saat ini informasi terkait situs atau konten pornografi bisa tersebar dan dilihat dengan bebas, maka dengan menggunakan ponsel ini semua itu bisa diminimalisir. Smartphone Acer liquid z320 dilengkapi dengan fitur kids center. Sebagai informasi dan pemahaman bagi para orang tua di rumah bahwasanya fitur ini dapat membatasi aplikasi yang digunakan oleh anak anda. jangan khawatir, fitur sudah pre-instal jadi ketika anda membeli smarphone ini sudah tinggal pakai.
Memantau aktivitas internet anak juga bisa dilakukan dengan Kids Center. Keamanan bagi anak juga sangat terjaga dengan adanya parental control. Jadi orang tua tidak perlu was-was lagi anak akan mendownload konten dewasa atau membeli aplikasi yang tidak diizinkan oleh spAcer. Masih belum puas dengan kelebihan ini? Tenang saja, ada yang paling menarik dari kids center. Aplikasi yang diberikan oleh Acer ini bisa dijadikan anak sebagai media pembelajaran yang tidak kalah asyiknya dengan game. Ada banyak konten bermanfaat untuk anak-anak. ada juga update konten, agar anak bisa menikmati konten yang terbaru. Gaming, video, serta aplikasi edukasi juga dapat diperoleh dengan memanfaatkan smartphone Acer z320 ini.
Masalah harga? Tidak perlu anda khawatir. Pasalnya harga dari smartphone dengan kelebihan luar biasa ini sangat terjangkau, yaitu dengan harga satu jutaan. Tentunya kota dan tempat anda tinggal juga mempengaruhi selisih harga.
Meninggalkan anak dengan smartphone yang dipegang tidak menjadi pikiran bagi para orang tua. Karena sudah ada security otomatis yang dapat melindungi anak anda. selain aplikasi kids center yang dimiliki, berbagai keunggulan termasuk kamera, memori penyimpanan, dan fitur-fitur lainnya juga sangat lengkap. Untuk memberikan perlindungan yang maksimal bagi buah hati tidak perlu mahal. Dengan begitu anak senang, dan orang tua bisa tenang sekaligus kantong juga aman. Hehehe
Acer z320 memang recommended banget deh … buktikan dengan buruan beli yuk..
Banner




Selasa, 05 Januari 2016

Sedikit Berbeda Bukan Berarti Tak Sama

Tidak ada seorangpun yang mau dilahirkan sebagai penyandang cacat. Baik cacat fisik maupun cacat mental, tak ada yang mengharapkan hal tersebut terjadi. Tapi jika takdir berkata lain, ingatlah Tuhan memiliki rencana indah atas apa yang dibebankan pada hamba-Nya. Jika semua orang terlahir dengan keadaan normal, maka tidak akan ada perbedaan yang membuat kita tenggang rasa antar sesama.
Memiliki keterbatasan bukan berarti harus berhenti bermimpi. Hanya berbeda bukan berarti tak sama. Setiap orang memiliki hak yang sama di mata Tuhan, lalu bagaimana mungkin manusia bisa membatasi hak setiap orang hanya karena perbedaan.
Seperti kisah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia ini. Sebut saja namanya Jalun, sekilas dia tak ada bedanya dengan teman sesamanya. Bahkan jika dia berjalan bersamaan dengan temannya yang lain, nyaris tak ada yang tahu bahwa jalun (mohon maaf) berkebutuhan khusus. Diusia yang seharusnya sudah mulai berperilaku dewasa, jalun masih seperti anak-anak. bahkan merasa tersindir dan disudutkan, dia akan memberikan respon negatif. Tidak jarang emosi diluapkan dengan melempar barang yang ada disekitarnya. Lagi-lagi berbeda bukan berarti tak sama, siapa yang menyangka bahwa Jalun ini bisa diterima Universitas ternama dengan seleksi yang ketat.
Memang benar penyandang difabel atau difabilitas dan sering kita sebut dengan keterbatasan diri dilindungi oleh Undang-Undang RI No 4 tahun 1997 yang membahas tentang difabel.  Adanya Undang-Undang tersebut bertujuan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan sosial penyandang cacat berlandaskan pancasiladan uud 1945 dan juga agar setiap penyandang cacat mempunyai kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.

Namun pada kenyataannya kebijakan Pemerintah yang ada saat ini cenderung hanya berbasis pada belas kasihan. Tapi kisah dari Jalun ini bisa menginspirasi kita, bahwa penyandang difabel pun berhak untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Perguruan Tinggi untuk anak berkebutuhan khusus memang belum ada, namun bukan berarti tidak mungkin untuk melanjutkan kuliah bukan?. Kiranya ini bisa menjadi motivasi bagi mereka yang saat ini memiliki keadaan yang sama dengan Jalun namun kurang memiliki keberanian untuk mencoba. Semoga dengan adanya kisah ini kita berlatih untuk merangkul mereka, bukannya dikucilkan dengan sikap dingin pada lembaga yang berbeda.